Searching...

Popular Posts

Rabu, 30 Januari 2013

ULASAN PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI ANAK USIA DINI

06.47


ULASAN PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BAGI ANAK USIA DINI
Pada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan bahwa setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28 C ayat 2), dalam rangka mengembangkan diri anak usia dini, sekarang banyak kita dapati berbagai layanan pendidikan baik formal maupun non-formal. Pembelajaran bagi anak sebaiknya adalah pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan karakteristik anak yang unik, dan sesuai dengan prinsip pembelajaran yang ingin dicapai. 
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran matematika akan mengarahkan anak untuk belajar dengan menyenangkan dan mudah diterima dalam konteks pemahaman anak yang masih sederhana. Hal tersebut erat kaitannya dengan pengembangan aspek kognitif anak yang dapat dilakukan saat belajar melalui bermain dengan benda-benda yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari anak. Sehingga mempermudah proses memahami dan mengerti konsep matematika dengan memanfaatkan ICT secara menyenangkan.
ICT adalah sistem yang mampu mengolah dan mengintegrasikannya (data) menjadi informasi. Sehingga jelas sekali bahwa teknologi informasi dan komunikasi tidak terpisahkan dengan teknologi komputer dan telekomunikasi.
 Sadiman (1984) menyatakan 3 prinsip dasar ICT dalam pengembangan dan dan pemanfaatannya, diantaranya: Prinsip pendekatan sistem yang dimaksudkan adalah bahwa dalam pembelajaran diperlukan adanya rancangan sistematis sebelum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang sesuai prosedur. Prinsip berorientasi pada siswa yang dimaksud adalah pembelajaran dipusatkan pada peran serta dan dan memperhatikan karakteristik, minat dan potensi anak. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya.
Matematika adalah sesuatu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis melalui penalaran yang bersifat deduktif. Sedangkkan permainan matematika adalah kegiatan belajar konsep matematika melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap anak memiliki perkembangan dan tahapan yang berbeda-beda sesuai dengan ritme perkembangan/tingkatannya sebelum naik ke tingkat yang labih mahir, bahkan di antara mereka merupakan pemecah masalah yang hebat. Dalam pembelajaran matematika untuk anak usia dini, anak belajar secara alami seperti saat anak bermain dalam kesehariannya. Kegiatan belajar matematika secara sederhana terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak, seperti saat anak yang bermain puzzle dan mencoba-coba untuk memasangakn kepingan yang sesuai dengan kepingan lain yang telah terpasang pada papan media dan mengkonsultasikannya dengan orang tua. Pada intinya, matematika merupakan salah satu cara dalam melatih anak untuk berpikir dengan cara-cara yang logis dan sistematis. Pengenalan ICT sejak dini kepada anak akan memberikan bekal kepada anak untuk menghadapi era global.
Konsep matematika dapat diurakan dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan oleh anak, yaitu:
1.    Menyusun pola atau gambar, adalah menyusun rangkaian warna-warna, suara-suara, gerakan-gerakan dll. Keterampilan menyusun sangat penting karena dalam mengenalkan dan mengkreasikan susunan membantu anak untuk bersosialisasi satu atau lebih dan memperluas pengetahuan mereka tentang persamaan dan perbedaan.
2.    Penyortiran atau pengelompokkan, Keterampilan menyortir dan mengelompokkan sangat penting karena kegiatan mengelompokkan dapat mengasah kemampuan mengamati pada anak tentang persamaan dan perbedaan sehingga anak akan menjadi lebih dari seorang ahli ketika sedang membandingkan benda-benda yang sudah dikenal atau diketahuinya, mengelompokkan juga membantu anak untuk lebih mengerti tentang sekelilingnya, dari yang berbeda menjadi satu dan bersama dalam satu kelompok.
3.    Mengurutkan dan menyambungkan, Mengurutkan dan menyambungkan juga merupakan dasar memahami arti dan mengurutkan nomor. Anak mulai mengurutkan benda dengan karakteristik fisik, tetapi secara bertahap berkembang untuk mengurutkannya sesuai dengan kuantitas.
4.    Memulai konsep angka dan pemecahan masalah, konsep angka melibatkan pemikiran tentang “berapa jumlahnya atau berapa banyak”. Mulainya konsep angka termasuk menghitung, penjumlahan satu tambah satu, yang terpenting adalah mengerti konsep angka.
5.    Pemecahan masalah, Cara memecahkan masalah matematika pertama-tama yang paling penting adalah jangan terlalu cepat memecahkan masalah untuk anak, dorong anak untuk menjelajah dan mengamati dengan cara mereka sendiri, karena situasi masalah akan berkembang setiap waktu.
Penggunaan ICT dalam pembelajaran memang sudah diamanatkan dalam Amandemen UUD 1945. Namun agar tujuan pembelajaran dapat tercapai maka penggunaan ICT harus memperhatikan banyak hal agar pemanfaatannya efektif. Selain itu, kKetersediaan ICT juga berdampak pada bagaimana siswa belajar matematika karena dapat memungkinkan siswa untuk: melakukan percobaan dan belajar dari umpan balik; berpikir logis dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; mengamati, mengeksplorasi dan menjelaskan pola dalam jumlah, bentuk dan data; membuat dan menguji hipotesis dan prediksi, yang dapat didasarkan pada data dalam jumlah besar; membuat generalisasi yang dapat didasarkan pada bukti-bukti eksperimental; mengembangkan kosa kata matematika dan bahasa.
Berikut ini adalah program matematika yang telah diuji berdasarkan proses pemilihan yang dilakukan oleh DiscoverySchool.com:
1) Transition Math Grades K-1 ( usia 4-6 tahun ), program ini adalah materi mengeksprorasi konsep-konsep dalam matematika lewat 30 halaman lembar kerja dengan 20 nomer latihan pengembangan dasar jam, mencocokkan bentuk, mengurutkan angka.
2) Stuart Little : His Adventures In Numberland ( Usia 4-7 tahun ), dengan Stuart Little sebagai tokoh utamanya, program ini memiliki games-games sederhana yang kaya dengan nilai-nilai pendidikan.
3) Time, Money and Fractions Grades 1-2 ( Usia 6-8 tahun ), dengan desain lembar kerja yang berwarna warni, program ini menawarkan 3 macam aktivitas open-ended agar anak dapat mengeksplorasi dan belajar tentang pengenalan koin, waktu, bagian-bagian kongruen dan pecahan.
4) I Love Math ( Usia 7-11 tahun ), memberikan misi-misi menantang yang mengharuskan anak untuk mempraktekkan keterampilan pemecahan masalah dan logika berfikir matematika untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan,
5) Math and Science Excelerator ( Usia 8-11 tahun), koleksi yang terdiri dari 4 buah CD-Rom ini memberikan berbagai alat eksperimen bagi anak untuk belajar matematika dasar dan keterampilan dalam ilmu pengetahuan. 
Sehingga dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran matematika, diharpakan guru mampu:
a.    Merangsang rasa ingin tahu anak dengan membuat media pembelajaran berbasis ICT yang menarik dan variatif.
b.    Guru dapat memanfaatkan media alternatif yang telah ada seperti papan tulis interaktif, kalkulator, yang digunakan bersama-sama dengan perangkat lunak yang menarik.
c.    Internet juga dapat digunakan untuk merancang tugas-tugas belajar yang efektif, seperti simulasi problem-solving. Anak bisa mengeksplore kemampuannya dengan langsung mengakses jawaban yang melalui konten yang telah disarankan guru untuk menjawab pertanyaan dari guru.  
Dalam pembelajaran Matematika menggunakan ICT,  guru harus sefaham dengan orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak, serta cermat dalam memilih program-program yang disajikan melalui website yang terdapat di internet agar pembelajaran dirasa efektif karena sejalan di sekolah dengan di rumah. Selain itu juga orang tua dan guru harus tetap waspada terhadap perangkat keras yang digunakan misalnya komputer, hal ini dikarenakan komputer memiliki efek negatif seperti radiasi apabila digunakan secara terus-menerus tanpa batas. Pendampingan mutlak diperlukan agar dapat meminimalisir dampak negatif yang ditularkan melalui media tersebut.

2 komentar: